Jumat, 21 Mei 2010
Pada awal tahun 1970-an, Bruce Henderson dari Boston Consulting Group (BCG) mengembangkan sebuah model untuk mengelola portofolio dari berbagai unit bisnis strategis (SBU) atau lini produk utama. BCG adalah perusahaan konsultan manajemen swasta yang berbasis di Boston, AS. BCG mempekerjakan 1.400 konsultan di seluruh dunia tetapi sedang mengurangi pekerjanya sebanyak 12 persen di tahun 2002. The BCG Growth-Share Matrix adalah empat-sel (2 dari 2) matriks digunakan untuk melakukan analisis portofolio bisnis sebagai langkah dalam perencanaan strategis yang didesain secara spesifik untuk mendorong usaha perusahaan multidivisi dalam merumuskan strategi tersebut.
Kerangka dasar BCG mengasumsikan bahwa peningkatan pangsa pasar relatif akan meningkatkan kas yang dihasilkan. Seringkali asumsi ini benar karena dari kurva; meningkatkan pangsa pasar relatif menyiratkan bahwa perusahaan adalah bergerak maju pada kurva pengalaman relatif terhadap pesaing, dengan demikian meningkatkan keunggulan biaya. Asumsi kedua adalah bahwa pasar yang berkembang membutuhkan investasi dalam bentuk aset untuk meningkatkan kapasitas dan sehingga menghabiskan uang kas. Dengan demikian posisi bisnis di matriks pertumbuhan-pangsa memberikan indikasi dari penciptaan kas dan konsumsi kas.Henderson beralasan bahwa kas yang diperlukan oleh unit-unit usaha yang berkembang pesat dapat diperoleh dari perusahaan dari unit bisnis lainnya yang berada di tahap yang lebih matang dan menghasilkan uang yang lebih banyak. Dengan berinvestasi untuk menjadi pemimpin pangsa pasar dalam pasar yang berkembang dengan cepat, unit bisnis bisa bergerak sepanjang kurva dan menciptakan keunggulan biaya. Dari penalaran ini, BCG Growth-Share Matrix lahir.
Matriks BCG adalah perangkat strategi untuk memberi pedoman pada keputusan alokasi sumber daya berdasarkan pangsa pasar dan pertumbuhan UBS.Matriks BCG merupakan empat kelompok bisnis, yaitu :
• Tanda tanya (Question Mark)
Divisi dalam kuadran I memiliki posisi pangsa pasar relatif yang rendah, tetapi mereka bersaing dalam industri yang bertumbuh pesat. Biasanya kebutuhan kas perusahaan ini tinggi dan pendapatan kasnya rendah. Bisnis ini disebut tanda tanya karena organisasi harus memutuskan apakah akan memperkuat divisi ini dengan menjalankan strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk) atau menjualnya.
• Bintang (Star)
Bisnis di kuadran II (disebut juga Bintang) mewakili peluang jangka panjang terbaik untuk pertumbuhan dan profitabilitas bagi organisasi. Divisi dengan pangsa pasar relatif yang tinggi dan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi seharusnya menerima investasi yang besar untuk mempertahankan dan memperkuat posisi dominan mereka. Kategori ini adalah pemimpin pasar namun bukan berarti akan memberikan arus kas positif bagi perusahaan, karena harus mengeluarkan banyak uang untuk memenangkan pasar dan mengantisipasi para pesaingnya. Integrasi ke depan, ke belakang, dan horizontal, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan joint venture merupakan strategi yang sesuai untuk dipertimbangkan divisi ini.
• Sapi perah (Cash Cow)
Divisi yang berposisi di kuadran III memiliki pangsa pasar relatif yang tinggi tetapi bersaing dalam industri yang pertumbuhannya lambat. Disebut sapi perah karena menghasilkan kas lebih dari yang dibutuhkanya, mereka seringkali diperah untuk membiayai untuk membiayai sektor usaha yang lain. Banyak sapi perah saat ini adalah bintang di masa lalu, divisi sapi perah harus dikelola unuk mempertahankan posisi kuatnya selama mungkin. Pengembangan produk atau diversifikasi konsentrik dapat menjadi strategi yang menarik untuk sapi perah yang kuat. Tetapi, ketika divisi sapi perah menjadi lemah, retrenchment atau divestasi lebih sesuai untuk diterapkan.
• Anjing (Dog)
Divisi kuadran IV dari organisasi memiliki pangsa pasar relatif yang rendah dan bersaing dalam industri yang pertumbuhannya rendah atau tidak tumbuh. Mereka adalah anjing dalam portofolio perusahaan. Karena posisi internal dan eksternalnya lemah, bisnis ini seringkali dilikuidasi, divestasi atau dipangkas dengan retrenchment. Ketika sebuah divisi menjadi anjing, retrenchment dapat menjadi strategi yang terbaik yang dapat dijalankan karena banyak anjing yang mencuat kembali, setelah pemangkasan biaya dan aset besar-besaran, menjadi bisnis yang mampu bertahan dan
menguntungkan.
Penerapan BCG pada PT Wings Surya
Strategi yang diterapkan Grup Wings untuk corporatenya adalah unrelated diversification, walaupun industri utamanya adalah bisnis toiletries dan personal care, namun Wings juga merambah ke bidang Agrobisnis, yaitu membuka perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan yang menyediakan bahan baku bagi sebagian besar industri kimia dasarnya. Bank dan Lembaga Keuangan, Wings mempunyai Bank Ekonomi yang merangkul para pedagang skala kecil dan menengah. Real Estat serta Bahan Bangunan. Wings bekerja sama dengan Grup Djarum membangun Pulo Gadung Trade Center dan mengambil alih real estat yang terbengkalai seperti Raffles Hill di Puncak, Cibubur, Surabaya dan Cilegon. Sementara bahan bangunan yang diproduksi oleh Wings adalah Milan Ceramics, gypsum dan plester gypsum.
Sementara strategi yang diterapkan pada masing-masing business unitnya berbeda, walau pada intinya tetap mengacu pada misi perusahaan tersebut, menghasilkan produk berkualitas istimewa dengan harga murah. Mie Sedaap dijual dengan harga murah, Rp 625-Rp 750 / bungkus, tetapi menawarkan kualitas istimewa, serta ditunjang oleh kampanye iklanyang provokatif, Mie Sedaap laku keras di pasaran. Karena banyaknya permintaan terhadap Mie Sedaap, Wings sempat kewalahan hingga hanya bisa memenuhi 10% dari order pengecer toko. Namun kini kondisi sudah lebih baik karena Wings sudah menambah kapasitas produksi di dua pabrik Gresik (Surabaya) dan Seroja (Bekasi). Mie Sedaap juga bersiap meluncurkan lima varian rasa baru, melengkapi tiga rasayang terdahulu.
Walaupun sering dianggap sebagai follewer yang sukses, bahkan dikenal sebagai perusahaan mee too, sukses Wings tentu saja didukung oleh core competency yang membedakannya dari perusahaan lain. Jaringan distribusi yang solid, penguasaan terhadap bahan baku dan bahan setengah jadi untuk bahan dasar sabun dan detergen, serta teknologi parfum yang disertakan dalam sabun ataupun detergen adalah core competency sekaligus kekuatan yang dimiliki oleh Wings.
Kesempatan yang dimiliki Wings untuk merebut pasar sangat besar, karena demand untuk produk kebutuhan sehari-hari (fast moving consumer goods) tidak akan surut, bahkan akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk.
Di samping kekuatan dalam teknologi dan jaringan distribusi, sistem organisasi yang fleksibel juga menjadi kekuatan tersendiri yang sulit dicari di perusahaan lain. Sistem organisasi ini menentang arah sistem organisasi vertikal yang memuat birokrasi yang cenderung berbelit-belit. Sistem organisasi yang fleksibel memungkinkan pembuatan keputusan menjadi lebih cepat, pada Wings, setiap posisi direktur memiliki kewenangan yang sama untuk membuat keputusan penting menyangkut operasional perusahaan sehari-hari. Sementara Board of Director yang jumlahnya 12 orang lebih berurusan dengan keputusan strategis jangka panjang.
Jika kita menilik pada model two-by-two-growth-share matrix yang dikembangkan Boston Consulting Group (BCG), maka bisnis yang menjadi tulang punggung dan cash cow nya adalah bisnis fast moving consumer goods. Industri ini perputaran uangnya sangat cepat dan kalis krisis, sehingga pasarnya selalu terjamin. Sedangkan bisnis yang sedang naik daun atau menjadi star adalah bisnis makanan, yakni Mie Sedaap, yang dalam waktu kurang dari setahun dari peluncuran perdana bulan April 2003 telah merebut pangsa pasar Indofood sebesar 12%. Dari total pasar mie instan Rp8 triliun/tahun maka Wings telah mengantongi Rp.864 miliar, angka yang sangat fantastis untuk sebuah produk baru. Sedangkan bisnis yang tergolong dalam question mark adalah industri hulu yang berupa perkebunan kelapa sawit yang menghasilkan crude palm oil yang diekspor ke berbagai negara. Pada posisi dog yaitu bisnis di bidang bahan bangunan dan real estate.
BCG Matriks PT Wings Surya
Sumber:
http://ferdi-artanto.blogspot.com/2010/05/analisa-bcg.html
www.facebook.com/group.php?v=wall&gid=81830730828 - Tembolok
Label: Tugas